SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN

[Enter Post Title Here]


BAHAN AJAR
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SISTEM PERIODIK
1.       Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur (manufacturing business) adalah perusahaan yang kegiatnnya membeli bahan baku kemudian mengolahnya dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Dari definisi perusahaan manufaktur tersebut dapat disimpulakan bahwa dalam perusahaan manufaktur terdapat persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Pada akhir periode pada perusahaan manufaktur biasanya terdapat produk yang belum selesai di kerjakan. Produk yang belum selesai dikerjakan dinamakan persediaan barang dalam proses sehingga pada perusahaan tersebut terdapat 3 unsur persediaan, yaitu bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan aku menjadi barang jadi, kegiatan ini disebut proses produksi. Selama proses produksi tentunya dibutuhkan biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam proses pengolaha bahan baku menjadi barang jadi sehingga barang siap untuk dijual. Terdapat 3 unsure biaya produksi, antara lain, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan barang jadi. Biaya-biaya lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya overhead pabrik.
Apabila digambarkan, kegitan produksi pada perusahaan manufaktur akan tampak sebagai berikut.


Text Box: Bahan baku
 

Text Box: Proses 
Produksi  Pembelian                                    Pemakaian






Text Box: Barang 
Jadi

Text Box: Buruh 
Langsung

 

Pemakaian                                    Pembebanan                          Penyelesaian


Text Box: Biaya 
Pabrikase
 

Pemakaian                                    Pembebanan


2.       Hubungan Akutansi Biaya dengan Akutansi Keuangan.
Akutansi keuangan adalah suatu proses pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhisaran, dan pelaporan mengenai transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain dengan cara yang sistematis serta penafsiran terhadap hasilnya. Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, pengelolaan, pengikhtisan, dan penyajian laporan mengenai transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya pembuatan barang jadi.
Tujuan akuntansi keuangan adalah menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak pemakai laporan keuangan untuk menentukan berbagai keputusan. Adapun tujuan akuntansi biaya adalah menyediakan laporan harga pokok produksi yang dibutuhkan oleh manajer perusahaan untuk menentukan berbagai keputusan. Dalam akuntansi keuangan perusahaan manufaktur sebelum menyediakan laporan keuangan, terlebih dahulu menyediakan laporan harga pokok produksi. Laporan harga produksi disediakan oleh menejer produksi melalui pencatatan transaksi akuntansi biaya.
Jadi diambil kesimpulan bahwa dalam perusahaan manufaktur, akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dalam menyusun laporan harga pokok produksi.

3.       Mengompilasi Biaya ( Mengelompokkan Biaya Produksi )
Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur, antara lain, biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya non produksi sama dengan biaya pemasaran dan biaya administrasi pada jenis perusahaan dagang. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan untuk menyelesaikan barang yang belum selesai di awal periode, barang-barang yang masuk pada periode tersebut, dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan pada akhir periode.
Di depan telah diinformasikan bahwa modul ini membahas siklus akuntansi perusahaan manufaktur sisten pencatatan periodic. Dalam akuntansi perusahaan manufaktur system pencatatan periodik pada dasarnya biaya produksi dikelompokkan menjadi 3 unsur, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
a.       Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah semua bahan yang secara langsung telah membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu produk. Contoh bahan baku pada perusahaan mebel adalah kayu, bahan baku pada perusahaan roti adalah tepung terigu, dan bahan baku perusahaan rokok adalah tembakau.
b.      Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang secara langsung menangani proses produksi. Contoh tenaga kerja langsung pada perusahaan mebel adalah tukang kayu, tenaga kerja langsung pada perusahaan roti adalah pengaduk tepung dan tenaga kerja langsung pada perusahaan rokok adalah pelinting rokok.
c.       Biaya Overhead pabrik
Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang ikut membentuk suatu barang jadi. Biaya overhead pabrik tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan.
Adapun yang termasuk dalam kelompok biaya overhead pabrik sebagai berikut
1.)    Biaya bahan bantu adalah bahan yang ikut membentuk suatu barang jadi, namun pemakaiannya dalam jumlah relative kecil. Misalnya susu, coklat, vanili, dan mentega pada perusahaan roti. Atau mur, baut, pelitur, dan cat pada perusahaan mebel. Biaya bahan pembantu disebut juga bahan tidak langsung (indirect material).
2.)    Biaya perlengkapan pabrik adalah perlengkapan yang digunakan untuk melengkapi barang jadi agar bisa terjual. Misalnya plastik pembungkus, dus, atau lebel harga.
3.)    Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost), yaitu tenaga kerja yang perkerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji direksi pabrik atau gaji supervisor.
4.)    Biaya overhead pabrik lainnya, misalnya, biaya pemeliharaan dan repair, biaya listrik pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya sewa gedung pabrik, biaya penyusutan gedung pabrik, atau biaya penyusutan mesin.

1.       Pencatatan Biaya Bahan Baku
Dalam sistem pencatatan periodik, transaksi yang mengetahui persediaan bahan baku tidak dicatat dalam akun persediaan bahan baku. Oleh karena itu, saldo akan persediaan bahan dalam buku besar masih sebesar saldo awal periode, belum menunjukkan saldo akhir. Nilai persediaan bahan baku akhir periode dapat dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan dan penghitungan fisik persediaan bahan baku di gudang (stock opname). Untuk menyesuaikan saldo akun persediaan bahan baku diperlukan ayat jurnal penyediaan dengan membuka akun ikhisar produksi.
Berikut jurnal umum transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku.
Jurnal pembelian bahan baku :
Pembelian bahan baku …………………..                       Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Kas/utang dagang ……………….                     Rp.              -                         Rp. xxxxx
Jurnal pembayara beban angkut pembelian bahan baku.
Beban angkut masuk ……………………                          Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Kas ……………………………...                               Rp.              -                         Rp. xxxxx
Jurnal retur pembelian bahan baku :
 Kas/utang dagang ……………………...                           Rp. xxxxx                             Rp.               -
                Retur pembelian ………………...                     Rp.              -                         Rp. xxxxx
Ayat jurnal penyesuaian pada akhir bulan/periode.
a.       Memindah saldo akun persediaan bahan baku awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi ………….                   Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Persediaan bahan baku (awal)                   Rp.              -                         Rp. xxxxx
b.      Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan menbuka akun ikhtisar biaya produksi.
Persediaan bahan baku (akhir)…..                            Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Ikhtisar biaya produksi …                              Rp.              -                         Rp. xxxxx
Ayat jurnal penutup pada akhir periode.
a.       Menutup saldo akun pembelian bahan baku dan bahan angkut masuk kea kun ikhtisar biaya produksi :
Ikhtisar biaya produksi ………….                   Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Pembelian bahan baku  ….                           Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Bahan angkut masuk ……                              Rp.              -                         Rp. xxxxx
b.      Menutup saldo akun retur pembelian dan potongan pembelian kea kun ikhtisar biaya produksi :
Retur pembelian ………………..                      Rp. xxxxx                             Rp.              -
Potongan pembelian ……………                    Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Ikhtisar …………………                         Rp.              -                         Rp. xxxxx
Untuk memahami pencatatan bahan baku, perhatikan dan pahami contoh transaksi biaya bahan baku berikut ini.
Data persediaan bahan baku yang dimiliki oleh suatu perusahaan manufaktur yang dalam mencatat persediaan bahan baku menggunakan sistem periodik pada bulan Desember 2008 sebagai berikut.
a.       Persediaan bahan baku, 1 Desember …………………….                 Rp.   6.000.000,00
b.      Pembelian bahan baku secara kredit bulan Desember …..                     Rp. 56.300.000,00
c.       Persediaan bahan baku, 31 Desember …………………..                                Rp.   8.500.000,00
Berdasarkan data di atas jurnal umum yang dikerjakan adalah. 
Jurnal umum selam Desembe.r
Pembelian bahan baku ……………………………            Rp. 56.300.000,00             Rp.              -
                Utang Dagang ……………………………              Rp.              -                         Rp. 56.300.000,00
Ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember.
Memindah saldo akan persediaan bahan baku awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi …………………………….            Rp. 6.000.000,00               Rp.              -
                Persediaan bahan baku (awal) …………… Rp                -                         Rp. 6.000.000,00
Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan membuka akun ikhtisar biaya produksi.
Persediaan bahan baku (akhir) ……………………       Rp. 8.500.000,00               Rp.             -
                Ikhtisar biaya produksi …………………...      Rp.              -                         Rp. 8.500.000,00
Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember.
Menutup saldo akun pembelian bahan baku kea kun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi …………………………...            Rp. 56.300.000,00             Rp.             -
                Pembelian bahan baku ……………………      Rp.              -                         Rp. 56.300.000,00

2.       Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Berdasarkan fungsi pokok perusahaan manufaktur, tenaga kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu tenaga kerja bagian produksi, tenaga kerja bagian toko,dan tenaga kerja bagian kantor. Tenaga bagian produksi dibagi lagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Berikut pencatatan terhadap biaya tenaga kerja pada perusahaan manufaktur.
Mencatat terjadinya gaji dan upah.
Gaji dan upah ……………………………………..  Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Utang pajak ………………………………               Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Utang gaji dan uapah ……………………..       Rp                -                         Rp. xxxxx
Mencatat pembayaran utang gaji dan upah kepada karyawan :
Utang gaji dan upah ………………………………               Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Kas ………………………………………..   Rp.              -                         Rp. xxxxx
Mencatat pembayaran PPh karyawan ke kas Negara:
Utang pajak……………………………………….    Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Kas ……………………………………….     Rp.              -                         Rp. xxxxx
Mencatat alokasi gaji dan upah:
Biaya tenaga kerja langsung …………………….           Rp. xxxxx                             Rp.              -
Biaya tenaga kerja tak langsung ………………...        Rp. xxxxx                             Rp.              -
Beban pemasaran ………………………………..                Rp. xxxxx                             Rp.              -
Beban adm.dan umum ………………………….              Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Gaji dan upah ……………………………              Rp.              -                         Rp. xxxxx
Untuk memahami pencatatan biaya tenaga kerja, simak berikut ini.
Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah bagian akuntansi (pemegang buku jurnal dan buku besar)akan mencatat dalam jurnal umum. Berikut rekapitulasi daftar gaji dan upah PT Sejahtera bulan Desember 2008.

PT SEJAHTERA
Rekapitulasi Daftar Gaji dan Upah
Bulan Desember 2008
Jenis Gaji dan Upah
Gaji dan Upah Kotor
PPh Pasal 21
Gaji dan Upah Bersih

Upah Langsung
Uapah tak Langsung
Gaji bagian Penjualan
Gaji bagian anministrasi dan umum



10.000.000,00
5.000.000,00
9.000.000,00
10.000.000,00


500.000,00
250.000,00
450.000,00
500.000,00


9.5000.000,00
4.750.000,00
8.550.000,00
9.500.000,00


34.000.000,00
1.700.000,00
32.300.000,00

Berdasarkan rekapitulasi daftar gaji dan upah, pencatatan biaya tenaga kerja pada suatu perusahaan manufaktur sistem periodic sebagai berikut.
Jurnal umum yang diperlukan
Mencatat terjadinya gaji dan upah
Gaji dan upah                                                                                    Rp. 34.000.000,00             Rp.              -
                Utang                                                                                    Rp.              -                         Rp.   1.700.000,00
                Utang gaji dan upah                                                        Rp.              -                         Rp. 32.300.000,00
Mencatat pembayaran utang gaji dan upah kepada karyawan:
Utang gaji dan upah                                                                        Rp. 32.300.000,00             Rp.              -
                Kas                                                                                         Rp.              -                         Rp. 32.3000.000,00


Mencatat pembayaran PPh karyawan ke kas Negara:
Utang Pajak                                                                                        Rp. 1.700.000,00               Rp.              -
                Kas                                                                                         Rp.              -                         Rp.   1.700.000,00
Mencatat alokasi gaji dan upah:
Biaya tenaga kerja langsung                                                        Rp. 10.000.000,00             Rp.              -
Biaya tenaga kerja tak langsung                                 Rp.   5.000.000,00             Rp.              -
Beban pemasaran                                                                           Rp.   9.000.000,00             Rp.              -
Beban adm. dan umum                                                 Rp. 10.000.000,00             Rp.              -
                Gaji dan upah                                                                    Rp.              -                         Rp. 34.000.000,00
Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember
Penutup saldo akun biaya tenaga kerja ke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi                                                   Rp. 15.000.000,00             Rp.              -
                Biaya tenaga kerja langsung                                        Rp.              -                         Rp. 10.000.000,00
                Biaya tenaga kerja tak langsung                 Rp.              -                         Rp.   5.000.000,00

3.       Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

Pencatatan terhadap biaya overhead pabrik sebagai berikut.
a.      Mencatat pembayaran biaya produksi tak langsung, misalnya pembayaran biaya reparasi mesin dan upah tak langsung.
Biaya reparasi mesin                                                               Rp. xxxxx                             Rp.              -
Upah tak langsung                                                                   Rp. xxxxx                             Rp.              -
        Kas                                                                                         Rp.              -                         Rp. xxxxx
b.      Membuat ayat jurnal penyesuaian akhir periode:
1.)    Penyesuaian pemakaian bahan pembantu.
Biaya bahan pembantu                                 Rp. xxxxx                             Rp.              -
Persediaan bahan pembantu                     Rp.              -                         Rp.xxxxx
2.)    Penyesuaian pemakaian perlengkapan pabrik:
Biaya perlengkapan pabrik                                           Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Persediaan perlengkapan pabrik               Rp.              -                         Rp. xxxxx
3.)    Penyesuaian penyusutan aktivitas tetap pabrik.
Biaya penyusutan mesin                                               Rp. xxxxx                             Rp.              -
Biaya penyusutan gedung pabrik                              Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Akum. Penyusutan mesin                            Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Akum. Penyusutan gedung pabrik           Rp.              -                         Rp. xxxxx
4.)    Membuat ayat jurnal penutup akhir periode
Ikhtisar biaya produksi                                   Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Biaya reparasi mesin                                       Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Upah tak langsung                                           Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Biaya bahan pembantu                                 Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Biaya perlengkapan pabrik                           Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Biaya penyusutan mesin                               Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Biaya penyusutan gedung pabrik              Rp                -                         Rp. xxxxx
Untuk memahami pencatatan biaya overhead pabrik, simak contoh berikut ini :
                Biaya overhead pabrik yang terjadi pada suatu pabrik selama Desember 2008 sebagai berikut.
Des 5     Membayar biaya reparasi mesin sebesar Rp. 1.600.000,00
Des 8     Membayar beban listrik gedung pabrik sebesar Rp. 1.000.000,00
Des 31   BOP yang terjadi akhir bulan 31 Desember 2008 adalah
Ø  Pemakaian bahan pembantu sebesar Rp. 600.000,00
Ø  Biaya penyusutan mesin sebesar Rp. 400.000,00
Ø  Biaya penyusutan gedung pabrik sebesar Rp. 500.000,00
Jurnal umum yang dikerjakan atas transaksi diatas
Des 5     Biaya reparasi mesin                                                       Rp. 1.600.000,00               Rp.              -
                                Kas                                                                         Rp.              -                         Rp. 1.600.000,00
Des 8     Beban listrik gudang pabrik                                          Rp. 1.000.000,00               Rp.              -
                                Kas                                                                         Rp.              -                         Rp. 1.000.000,00
Ayat jurnal penyesuaian penyesuaian tanggal 31 Desember 2008
Des 31   Biaya bahan pembantu                                 Rp.    600.000,00                Rp.              -
                                Persediaan bahan pembantu                     Rp.              -                         Rp.    600.000,00
Des 31   Beban penyusutan mesin                                            Rp.    400.000,00                Rp.              -
                                Akumulasi peny. Mesin                                 Rp.              -                         Rp.    400.000,00
Des 31   Beban peny. mesin                                                         Rp.    500.000,00                Rp.              -
                                Akumulasi peny.gedung pabrik Rp.            -                            Rp.    500.000,00
Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember 2008
Menutup saldo akun unsure biaya overhead pabrik ke akun ikhtisar biaya produksi
Des 31   ikhtisar biaya produksi                                   Rp. 3.200.000,00               Rp.              -
                                Biaya reparasi mesin                                       Rp.            -                            Rp.    700.000,00
                                Beban listrik gedung pabrik                         Rp.            -                            Rp. 1.000.000,00
                                Biaya beban pembantu                 Rp.               -                        Rp.    600.000,00
                                Biaya penyusutan mesin                               Rp.               -                        Rp.    400.000,00
                                Beban peny. gedung pabrik                        Rp.               -                        Rp.    500.000,00

4.       Pencatatan Harga Pokok Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan barang dalam proses adalah sebagian barang yang belum selesai dikerjakan yang telah menyerap bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Apabila dari awal periode akun persediaan barang dalam proses terdapat saldo, maka pada awal periode tersebut terdapat barang yang belum selesai diproses. Barang yang belum selesai diproses awal periode akan dilanjudkan diproses menjadi barang jadi pada periode selanjudnya. Nilai persediaan barang dalam proses akhir periode dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan dan perhitungan fisik produk di bagian produksi pada akhir periode.
Dalam sistem periodik, saldo persediaan barang dalam proses akhir periode dicatat dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Untuk membuat ayat jurnal penyesuaian akun persediaan barang dalam proses dengan membuka akun ikhtisar biaya produksi.
Berikut ayat jurnal penyesuaian akun persediaan barang dalam proses.
a.      Memindah saldo akun persediaan BDP awal periode ke akun ikhtisar biaya produksi.
Des 31   Iktisar biaya produksi                                     Rp. xxxxx                             Rp.              -
                Persediaan BDP                                                Rp.              -                         Rp. xxxxx
b.      Mencatat saldo akun persediaan BDP akhir periode dengan membuka akun ikhtisar biaya produksi.
Des 31   persediaan BDP                                                Rp. Xxxxx                            Rp.              -
                Ikhtisar biaya produksi                   Rp.              -                         Rp. Xxxxx
                Untuk memahami pencatatan barang yang belum selesai dikerjakan dalam sistem pencatatan periodic, perhatikan contoh penyelesaian transaksi berikut ini.
                Diketahui data persediaan barang dalam proses tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp. 14.300.000,00. Menurut informasi dari bagian produksi bahwa persediaan barang dalam proses 31 Desember 2008 sebesar Rp. 10.200.000,00.
Berdasarkan data di atas, ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2008 adalah:
a.      Memindah saldo akun persediaan BDP awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
Des 31 Ikhtisar biaya produksi                    Rp. 14.300.000,00             Rp.              -
                Persediaan BDP                                                Rp.              -                         Rp. 14.300.000,00
b.      Mencatat saldo akun persediaan BDP akhir periode dengan membuka akun ikhtisar biaya produksi.
Des 31   Persediaan BDP                                                Rp. 10.200.000,00             Rp.              -
                Ikhtisar biaya produksi                   Rp.              -                         Rp. 10.200.000,00

5.       Pencatatan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi

Persediaan barang jadi adalah jurnal biaya yang terjadi untuk menghasilkan unit produksi yang telah selesai dikerjakan, namun belum terjual. Dalam sistem pencatatan periodik, produk yang sudah selesai dikerjakan tidak disertai dengan pencatatan di bagian jurnal. Jadi, saldo akun persediaan barang jadi masih sebesar saldo awal periode. Oleh karena itu, pada akhir periode diperlukan penyesuaian. Untuk membuat ayat jurnal penyesuaian saldo akun persediaan barang jadi pada akhir periode dengan membuka akun ikhtisar laba rugi. Nilai persediaan barang jadi akhir periode dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan dan perhitungan fisik persediaan barang jadi digudang barang jadi.
Berikut ini jurnal penyesuaian persediaan barang jadi.
Memindah saldo akun persediaan barang jadi awal period eke ikhtisar laba rugi.
Des 31   Ikhtisar laba rugi                                                               Rp. xxxxx                             Rp.              -
                                Persediaan barang jadi                  Rp.              -                         Rp. Xxxxx


Mencatat saldo akun persediaan barang jadi akhir periode dengan membuka akun ikhtisar laba rugi.
Des 31   Persediaan barang jadi                                  Rp. xxxxx                             Rp.              -
                                Ikhtisar laba rugi                                               Rp.              -                         Rp. xxxxx
                Untuk memahami pencatatan persediaan barang jadi dalam sistem periodik, perhatikan contoh penyelesaian transaksi berikut ini.
                Diketahui data persediaan barang jadi tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp. 53.500.000,00. Menurut informasi dari bagian gudang barang jadi bahwa persediaan barang jadi tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp. 34.000.000,00.
Berdasarkan data di atas, ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2008 adalah.
Memindah saldo akun persediaan barang jadi awal period eke akun ikhtisar laba rugi’
 Des 31Ikhtisar laba rugi                                                 Rp. 53.500.000,00             Rp.              -
                                Persediaan barang jadi                  Rp.              -                         Rp. 53.500.000,00
Mencatat saldo akun persediaan barang jadi akhir periode dengan membuka akun ikhtisar laba rugi.
Des 31   Persediaan barang jadi                                  Rp 34.000.000,00              Rp.              -        
                                Ikhtisar laba rugi                                               Rp.              -                         Rp. 34.000.000,00